Setiap perusahaan memiliki tujuan, misalnya: meningkatkan pangsa pasar, melayani/ memberikan kepuasan kepada pelanggan, meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan dihadapkan pada berbagai risiko, antara lain kegagalan proses produksi dan kinerja bisnis, rusaknya citra perusahaan, kecurangan, kegagalan pemasaran, lemahnya likuiditas dan sebagainya. Perusahaan perlu menerapkan teknik manajemen risiko (ERM) dan sistem pengendalian intern (SPI) baik yang disusun berbasis teknologi informasi (TI) maupun manual. Disamping itu, menjamin efektivitas penerapan manajemen risiko diperlukan lingkungan organisasi bisnis yang bertata-kelola baik.